Senin, 16 Oktober 2017

Cara Budidaya lele di pantai Dengan Terpal

Cara ternak lele

Dulu Tanah berpasir ibarat kawasan pantai sangat sulit membangun bak untuk budidaya lele. Selain mudah amblas dikala diinjak, airpun mudah lolos ibarat terhisap diantara pori-pori pasir. Sehingga lebih banyak didominasi penduduk kawasan pantai kebanyakan untuk mengkhususkan diri untuk bertanam palawija dan cabai dilahan berpasir. Tapi sekarang cara budidaya lele di kawasan pantai telah dilakukan dan berkembang pesat dalam mengembangkan cara budidaya lele dengan menggunakkan terpal


Cara budidaya lele dengan terpal

Cara ternak lele dengan menggunakan bak terpal sangatlah simpel. Pertama-tama area yang hendak dibangun bak di keduk sedalam 90 cm. Dinding-dindingnya dibuat miring 3˚. Kemiringan ini nantinya memiliki kegunaan sebagai penyangga terpal dikala sudah berisi air. Tanah hasil galian itu selanjutnya digunakan untuk membuat tanggul setinggi kurang lebih 40 cm. Tanggul itu dipadatkan supaya kuat. Agar tidak amblas, permukaan tanggul diberi batako atau bata merah. Langkah berikutnya menunjukkan sekam di dasar bak setebal 10 cm. Untuk bak ukuran 4 m x 8 m ibarat milik Jumaryanto diharapkan 3 kubik sekam. Sekam memiliki kegunaan menjaga semoga suhu stabil di kisaran 27—30˚C. Selanjutnya selapis terpal dapat dipasang. Nah, ujung terpal yang mengitari pinggir bak kemudian ditutup batako atau bata merah. Batako gunanya sebagai pemberat semoga terpal tidak melorot. Selanjutnya bak siap
dipakai.

Baca Juga : Budidaya ikan lele tanpa pelet gabungan tradisional dan intensif

Cara Budidaya lele di pantai Dengan Terpal

Keuntungan penggunaan terpal 

cara bisnis lele dengan menggunakkan terpal banyak keuntungannya dibandingkan dengan bak semen. Untuk biaya membuat bak 4 m x 8 m dengan menggunakan sekitar Rp5-juta. Sedangkan cara ternak lele dengan menggunakan terpal biayanya sangat murah paling habis Rp. 800.000 untuk bak 4m x 8m. Masalah daya tahan pun tak kalah. Kolam terpal dapat dipakai selama 4 tahun, dengan syarat ujung terpal yang ada di tepi bak tertutup rumput. Jika tidak ketahanan terpal paling pol 2 tahun. Pun masa pengeringan bak jauh lebih singkat. Kolam tanah butuh waktu hingga 3 hari, terpal hanya 1 jam. Meski mudah dan aplikatif, ikan yang dipelihara di bak terpal butuh penanganan khusus. Ini alasannya ialah sisa pakan dan kotoran ikan tidak akan terurai akhir bak tidak bersentuhan dengan tanah. Jumaryanto mengatasinya dengan melaksanakan 2 kali penggantian air selama 1 siklus budidaya. Pertama pada dikala lele ikan berumur 50 hari dan kedua 10 hari berikutnya. Dengan cara ini maut lele paling banter mencapai 10%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar