Senin, 16 Oktober 2017

Cara budidaya tanaman bunga kol

Cara budidaya tanaman bunga kol

Menanam atau budidaya bunga kol atau kol bunga sangatlah menguntungkan alasannya yakni mempunyai nilai jual yang tinggi dikarenakan banyak manfaat Bunga kol atau kol bunga  bagi kesehatan ibarat asam urat, mampu juga untuk diet sangat baik untuk ibu hamil juga.Walau demikian tanaman anggota famili Brassicaceae budidayanya sangatlah gampang-gampang susah, bahkan petani banyak melaksanakan tumpang sari guna menghindari kerugian bila budidaya bunga kol ini kurang berhasil. 

Cara budidaya tanaman sayuran bunga kol
Pada dasarnya semua perlakuan untuk menanam sayuran relatif sama saja, baik budidaya cabai, budidaya bawang, atau tanaman sayuran lainnya, antara lain pembibitan, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit tanaman serta panen dan pasca panen. Berikut ini tahapan-tahapan budidaya sayuran bunga kol yang mampu anda lakukan :

Persemaian/Pembibitan
Siapkan daerah persemaian, berupa bedengan dengan media semai setebal ± 7 cm, dibuat dari pupuk organik dan tanah halus dengan perbandingan 1:1 serta diberi naungan. Benih direndam dalam larutan Frevikur N (0,1%) selama ± 2 jam, kemudian dikeringkan. Benih disebar merata di atas bedengan persemaian yang telah disiram dahulu, lalu ditutup dengan media semai, sebaiknya diberi naungan/atap screen. Setelah bibit tumbuh dapat juga dipindahkan kedalam bumbunan yang terbuat dari daun pisang/pot plastik dengan media yang sama.

Persiapan Lahan
Lakukan pengolahan tanah dengan cangkul sedalam 20-30 cm. Buat bedengan membujur dari Barat ke Timur dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai keadaan lahan
sebaiknya tidak lebih 15 m. Jarak antara bedengan 40 cm. Lakukan pengapuran (kapur kalsit/dolomite) 2-4 ahad sebelum tanam dengan takaran 1-2 ton/ha bila pH tanah kurang dari 5,5.

Budidaya Tanaman Sayuran

Penanaman
Jarak tanam 50x50 cm untuk jenis bertajuk lebar dan 45x65 cm untuk jenis bertajuk tegak. Penanaman bibit yang telah memiliki 3-5 helai daun atau berumur satu bulan dilakukan pada waktu pagi atau sore hari, satu lubang tanam diisi satu bibit.

Pemupukan
Tiga hari sebelum tanam diberikan pupuk organik (kotoran ayam yang telah difermentasi) dengan takaran 4 kg/m2. Dua ahad setelah tanam berikan pupuk susulan Urea 4 gram + ZA 9 gram, SP- 36 9 gram dan KCl 7 gram per tanaman. Empat ahad setelah tanam berikan pupuk susulan Urea 2 gram + ZA 4,5 gram per tanaman. Dapat ditambahkan pupuk cair 5 liter/ha (0,3 ml/m2) pada umur 10, 20 dan 30 hari setelah tanam.

Pemeliharaan
Penyulaman dilakukan pada tanaman rusak (tidak sehat) atau yang mati, hingga tanaman berumur 10 hari. Penyiangan pada umur 2 dan 4 ahad setelah tanam diubahsuaikan dengan keadaan gulma. Perempelan seawal mungkin semoga ukuran dan kualitas bunga terbentuk optimal. Setelah terbentuk massa bunga, daun renta diikat semoga massa bunga ternaungi dari cahaya matahari untuk mempertahankan warna bunga supaya tetap putih. Pengairan dan Penyiraman diberikan pada pagi atau sore hari. Pada isu terkini kemarau penyiraman 1-2 kali sehari terutama ketika fase pertumbuhan awal dan pembentukan bunga.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman : dengan cara terpadu: pergiliran tanaman dengan tanaman selain famili Cruciferae, berbagi mikroba musuh alami. Pengendalian
penyakit dilakukan dengan memilih bibit bebas penyakit, sanitasi kebun, rotasi tanaman, menghindari tanaman dari kerusakan mekanis/gigitan serangga, melaksanakan sterilisasi media semai/lahan kebun, pengapuran pada tanah masam dan mencabut tanaman yang terserang penyakit. Kalau terpaksa menggunakan pestisida, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai ibarat pestisida
biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. Penggunaan pestisida tersebut harus dilakukan dengan benar baik pemilihan jenis, dosis, volume semprot, cara aplikasi, interval dan waktu aplikasinya.

Panen dan Pasca panen
Tanaman dipanen apabila bunga sudah padat dan kompak. dilakukan dengan memotong bab pangkal batang dan sisakan 6-7 helai daun untuk pembungkus bunga. Tanaman yang gres dipanen, ditempatkan di daerah yang teduh semoga tidak cepat layu. Dilakukan sortasi untuk memisahkan bab tanaman tua, busuk atau sakit. Penyimpanan menggunakan wadah keranjang bambu, wadah plastik atau karton yang berlubang-lubang untuk menjaga sirkulasi udara. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar