Senin, 16 Oktober 2017

Macam macam jamur konsumsi yang dibudidayakan


Ada macam macam jamur yang mampu anda temukan di alam. Namun yang sudah dibudidayakan hanya beberapa jenis jenis saja, yakni terbatas pada jamur yang biasa dikonsumsi dan punya nilai ekonomis.
Bagi kehidupan insan jamur terasa amat penting. Tanpa jamur mungkin orang tidak mampu membuat roti, tempe, oncom, tauco dan obat-obatan terkenal mirip penisilin. Beberapa macam jamur bahkan menjadi sumber makanan yang setara dengan daging, baik kelezatan maupun kandungan gizinya. 
Sadar akan potensi jamur sebagai materi makanan bergizi, pengadaannya tidak mengandalkan hasil ‘buruan’ dari alam, melainkan dari budidaya yang serius.  Jamu yang dibudidayakan umumnya dari sub klas Basidiomycetes. Ukuran badan buahnya cukup besar dan banyak yang dapat dimakan. Berdasarkan sistematika tumbuhan, Sub klas basidiomycetes dibagi kedalam beberapa famili, di antaranya Tremellaceae, Auriculariaceae, Cantharellaceae,Boletaceae, dan agariceae. Akan tetapi di lapangan kita hanya mengenal dua kelompok besar jamur yang mampu dimakan dan dibudidayakan yaitu jamur merang dan jamur kayu . Sebutan ini lebih didasarkan pada media tumbuhnya daripada atas ciri ciri morfologinnya. Dengan sistem budidaya yang lebih canggih pengelompokan ini dianggap kurang tepat. 

Macam macam jamur dan ciri cirinya

Jamur merang 

Budidaya jamur merang telah lama dilakukan, karena rasanya yang enak dan kaya protein, mineral serta vitamin. Daerah penyebarannya sangat luas, terbentang dari dataran Cina, Thailand, Filipina, Malaysia, Indonesia, hingga ke pantai timur Afrika. Di Indonesia sendiri budidaya jamur merang pertama kali berkembag di daerah pusat produksi padi, antara lain Indramayu, Karawang, dan Bekasi. Sekarang hampir disetiap daerah mampu ditemukan pengusahanya, bahkan dengan teknologi yang lebih modern.

Disebut jamur merang karena media tumbuhnya berupa merang, meskipun bahwasanya tidak mutlak memerlukan merang, Media tumbuh budidaya jamur merang yang lain asalkan mengandung selulosa mirip karton, kardus, kapas, daun pisang kering, eceng gondok, ampas batang aren, ampas sagu, ampas tebu, kulit buah pala dan limbah kelapa sawit dapat digunakan. Spesies yang terkenal  dari kelompok jamur merang antara lain Volvariella volvacea dan Agaricus spp. Kedua spesies ini mendapat perhatian penuh dari para pengusaha jamur. Pengusahaannya sudah dalam skala besar dan diproduksi dalam banyak sekali bentuk dan dikalengkan.

  • Volvariella Volvacea
Jamur ini sering mewakili istilah jamur merang secara keseluruhan. Penyebarannya sangat luas karena mudah sekali dibudidayakan bahkan dengan cara budidaya jamur merang sederhana. Daerah beriklim panas dengan suhu 28-36 C merupakan kondisi yang paling cocok untuk pertumbuhannya. Media jamur merang ini mampu berupa jerami, kapas, kardus, eceng gondok, daun pisang dan lain-lain. Lamanya pertumbuhan dari mulai penyebaran bibit hingga panen antara 8 – 12 hari. Sesuai dengan selera konsumen pemanenan dilakukan pada tingkat sebelum mekar. Sedangkan yagn sudah mekar badan buahnya hanya cocok untuk abon jamur.

Volvariella Volvacea dilihat dari warna tudungnya ada beberapa macam :  Putih bersih, debu abu, dan hitam. Perbedaan warna ini mampu disebabkan karena penggunaan bibit jamur yang berbeda, atau karena pengaruh penyinaran serta sirkulasi udara. Jamur merang yang putih, abu-abu dan hitam semuanya masih laku dipasaran, karena konsumen punya selera tersendiri. Akan tetapi untuk eksport, jamur merang yang tudungnya hitam yang banyak diminati.

  • Agaricus spp
Agaricus atau lebih dikenal dengan jamur bunga putih, termasuk kelompok jamur merang karena kesamaan media tumbuhnya yakni jerami, ampas tebu dan lain-lain. Spesiesnya sangat banyak, dari yang berwarna sangat putih, putih, hingga agak coklat muda. Spesies jamur agaricus ini kurang lebih berjumlah 142. Misalnya yang cukup terkenal yaitu Agaricus bitorquis ( jamur bunga kancing / koharatake ), Agaricus bisporus ( jamur bunga putih/tsukuritake), Agaricus campestris ( jamur bunga putih/haratake), Agaricus placomyces ( haratake-tedoki), dan Agaricus silvaticus ( teriharatake). Dalam perdagangan, Agaricus hanya dikenal dengan nama champignon. Budidaya jamur champignon sangat cocok untuk daerah beriklim sejuk atau dingin. Karena jamur ini mengehendaki tumbuh di suhu antara 15 – 20 C untuk pertumbuhannya. Itulah sebabnya champignon hanya mampu diusahakan dengan teknologi yang lebih tinggi, di kumbung kumbung permanen yang dilengkapi dengan pendingin ruangan. Pertumbuhannya memerlukan waktu 6 minggu, kemudian dipanen sebelum mekar. Pemasaran jamur ini dalam bentuk segar mampu ke pasar-pasar swalayan, atau ke restoran internasional, dengan cara di kemas rapi dalam plastik seberat 500 – 1000 gram. Selain itu dapat juga diawetkan kering dalam bentuk tepung jamur atau dikalengkan. 


Volvariella Volvacea
Agaricus bisporus

Agaricus bitorquis
Agaricus silvaticus
Agaricus placomyces

Agaricus campestris

Jamur kayu

Jamur kayu menempati posisi yang tidak kalah pentingnya dengan jamur merang, bahkan tidak mampu tergantikan. Selain mengandung nilai gizi tinggi, jamur kayu juga memiliki kegunaan menyembuhkan banyak sekali penyakit mirip kanker, influensa, biduran dan lain-lain. Budidaya jamur kayu kini mulai berkembang sehubungan dengan ajakan pasar dunia yang semakin meningkat. Hal ini dapat dilihat dengan cara penanganan budidayanya yang cendrung menggunakan teknologi modern. 
Disebut jamur kayu karena di alam jamur ini tumbuh pada batang kayu lapuk. Dengan teknologi canggih, media tumbuh jamur kayu ini tidak sebatas pada kayu atau serbuk gergaji, melainkan kapas, ampas tebu, ampas aren dan lain-lain. Lama lama sebutan jamur kayu mungkin akan hilang. Jenis yang termasuk jamur kayu diantaranya yaitu jamur kuping,jamur tiram, dan jamur payung. 

  • Jamur kuping
Jamur ini mempunyai badan buah mirip kuping, lunak dan lentur sewaktu masih segar. Warna dan badan buahnya bervariasi, tergantung dari masing-masing spesies, Auricularia polytricha ( jamur kuping hitam/black jelly/aragekikurage ) . Warna badan buahnya keunguan atau hitam dengan lebar antara 6 hingga 10 cm, Auricularia yudea ( jamur kuping merah/ red jelly/kikurage) badan buahnya kemerahan dengan ukuran relatif lebih lebar. Sedangkan Tremella fuciformis ( jamur kuping agar/white jelly/sirokikurage), warnanya putih dengan ukuran lebih kecil dan tipis. Semua jenis jamur kuping ini banyak digemari sebagai makanan khas cina.
Budidaya jamur kuping biasanya dilakukan di daerah beriklim masbodoh hingga panas, dengan suhu antara 12-36 derajat celsius. Sebagai media tanam digunakan potongan batang kayu kering yang dilubangi, atau serbuk gergaji yang dimasukkan ke dalam polybag.  Selama pertumbuhannya, mulai dari penanaman bibit hingga panen membutuhkan waktu kurang lebih 3 hingga 4 minggu. Pemasaran jamur kuping ini umumnya dalam keadaan kering, tetapi tidak sedikit pula konsumen yang menghendaki segar.

  • Jamur tiram
Jamur yang lebih populer dengan sebutan oyster mushroom ini mempunyai tangkai tudung tidak sempurna di tengah mirip jamur payung, dan tudungnya pun tidak bundar benar, melainkan mirip cangkang tiram.Ukuran dan warna tudungnya bervariasi, tergantung spesies masing-masing. Misalnya Pluerotus ostreatus ( jamur tiram putih/white oyster/hiratake) , warna tudungnya putih susu hingga putih kekuningan, dengan garis tengah 3 – 14 cm. Pleurotus sayor caju ( Jamur tiram debu abu ), warna tudungnya debu kecoklatan hingga kuning kehitaman, dengan lebar 6 -14 cm, Pleurotus cystidiosus ( jamur tiram cokelat ) yang dikenal dengan jamur abalon ini warna tudungnya keputihan atau sedikit keabuan hingga abu-abu kecoklatan denga lebar antara 5 -12 cm. Pleurotus flabellatus ( jamur tiram pink/ pink oyster ) yang mana tudung jamur ini berwarna kemerah-merahan. Dan yang terakhir yaitu Tricholoma ( jamur tiram putih lebar ) yang lebih dikenal dengan shimeji ini mempunyai tudung mirip Pleurotus ostreatus hanya lebih lebar. 
Budidaya jamur tiram mampu dilakukan pada daerah beriklim sejuk dengan suhu antara 15 -25  dengan kelembapan antara 80 – 95%. Penanamannya mampu menggunakan media batang kayu, serbuk gergaji dan jerami. Pertumbuhannya hingga siap panen memerlukan waktu 4- 8 minggu. Pemasaran jamur tiram ini umumnya dalam bentuk awetan dalam kaleng,Hanya sebagian kecil saja yang dipasarkan segar. Karena banyak mengandung air, sehingga mudah rusak.


Pleurotus cystidiosus


Pleurotus flabellatus ( jamur tiram pink/ pink oyster )


Pleurotus sayor caju


Pluerotus ostreatus

  • Jamur payung
Sebutan shiitake justru yang paling populer untuk jamur payung ini ( lentinus edodes ) . Di daerah jawa barat, khususnya pangalengan, shiitake terkenal dengan sebutan jamur jengkol karena bentuk dan aromanya bagaikan jengkol. Tudungnya berukuran 3 -10 cm . Berwarna kuning hingga kecoklatan dengan tinggi tangkai 3 – 9 cm. Waktu segar sedikit elastis, tetapi setelah kering menjadi liat. Negara yang banyak membuatkan yaitu jepang , korea, taiwan dan singapura. Harganya relatif tinggi, karena selain rasanya yang enak, jamur ini dipercaya mampu mengobati kanker. Budidaya jamur shiitake atau jamur payung ini sangat cocok di daerah beriklim masbodoh dengan suhu sekitar 15 – 20  . Oleh karena itu , budidaya jamur shiitake ini selalu yang berlokasi di ketinggian antara 800 – 100 m diatas permukaan laut. Jamur ini mampu ditumbuhkan pada media serbuk gergaji dengan embel-embel bekatul dan kalsiumkarbonat. Tetapi tentu saja ditanam pada batang kayu yang ditempatkan secara terbuka akan lebih baik dan menguntungkan asalkan suhunya memungkinkan. Jamur shiitake mampu dipanen setelah umur 5 minggu. Dipasarkan dalam bentuk segar atau dikeringkan dahulu. 

Selain macam macam jamur yang disebutkan di atas, masih banyak lagi jenis jenis jamur yang mampu dimakan atau dikonsumsi dan terus dikembangkan karena memiliki potensi cukup besar. Misalnya jamur lingzhi ( ganoderma lucidum ), jamur ini memilik khasiat dalam mencegah influensa, enak dimakan dan mampu dijadikan hiasan. Jamur emas/ jamur toge / golden mushroom/Kuritake ( Flammulina velutipes ) , badan buahnya ramping mirip dengan toge, enak dimakan dan cara budidaya jamur touge ini sangat mudah sekali. Jamur boletus ( Boletus edulis ), jamur ini di eropa sangat terkenal karena bau, rasa dan kelezatannya , terutama waktu jamur masih muda. Jamur Morel ( Morchella esculenta ) merupakan rajanya jamur di daerah eropa sebagaimana keterkenalannya shiitake di daerah Asia timur. Jamur nameko atau jamur kepala simpanse ( pholiota squarrosa ), meskipun badan buahnya berbulu mirip monyet, namun rasanya enak dan di Indonesia sudah pernah dibudidayakan tetapi karena pemasarannya sepi tidak dikembangkan lebih lanjut. Kemudian jamur black truffles ( Tuber melanosporum ) yang tumbuh dibawah permukaan tanah dengan kedalaman antara 10 – 30 cm, dan sangat diharapkan untuk pabrik cokelat di swiss atau sebagai materi ramuan kuliner perancis. Harganya begitu mahal melebihi logam emas. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar