Tampilkan postingan dengan label Cara menanam melon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cara menanam melon. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Oktober 2017

Cara menanam melon semoga besar dan manis

Cara menanam melon yang benar sangat dipengaruhi oleh teknik budidaya melon itu sendiri . Mulai dari pemilihan lokasi, jenis bibit, pupuk, penanganan hama dan penyakit, umur panen, hingga penanganan pasca panen, semuanya harus tepat.


Melon besar dan manis

Pemilihan lokasi Menanam melon
Melon dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Menurut Yan Wahyu dan Final Prajnanta, keduanya pakar melon, ketinggian yang paling ideal yaitu 200m. dpl—500m.dpl. Bila ketinggian di bawah 300m.dpl, ukuran buah besar, tetapi kopong (lubang tengah besar). Buah demikian selain tidak tahan lama, rasanya pun kurang manis. Di tempat rendah umur tanaman lebih singkat sehingga pembentukan gula belum maksimal. Di tempat tinggi buah lebih manis, tetapi ukuran lebih kecil. “Untuk tujuan bisnis, ketinggian ideal pada 400m dpl,” paparnya. Pendapat itu terlihat pada melon yang diproduksi Agrindo Citra sa-triakusuma. Perusahaan ini menanam melon di Tarahan, Lampung Selatan yang berjarak 1km dari pantai. Varietas Eagle yang dihasilkan berukuran besar berdiameter sekitar 20cm, dengan berat rata-rata 2,4kg/buah. Setelah dibelah lubang dalam cukup besar. Biasanya melon berdaging tipis daya tahannya rendah. Namun, melon itu hingga 3minggu tetap manis dan berdaging padat. Lokasi penanaman sebaiknya memiliki sumber air. Pasalnya, air salah satu faktor untuk mengatur kualitas buah. Dengan tersedianya air, mudah mengatur pemberian air (meleb atau menggenangi) atau mengeringkan. Selain itu, pilih lokasi
dekat dari jalan raya. Dengan demikian sarana produksi maupun hasil panen mudah diangkut. Lahan yang dipilih bukan bekas penanaman melon, semangka, atau keluarga Cucurbitaceae untuk menghindari penyakit peninggalan. Yan Wahyu lebih menyukai bekas penanaman padi . Sedangkan
Angga menanam di bekas areal  kelapa. Ternyata tanah bekas kelapa amat subur. Terbukti melon yang berdaun lebar, dan ukuran buah besar. Menurut H. Anggakusuma, administrator PT Agrindo, buah melon produk petani binaannya di areal lain, buahnya lebih kecil, meski teknik budidaya sama. Lahan terpilih bisa segera diolah dengan membongkar lalu  membuat bedengan atau guludan. Tinggi 30cm—50cm dan lebar 90cm—120cm. Antar bedengan dibuat got selebar 40cm—50cm. Panjang bedengan diadaptasi lahan, biasanya 12m—15m. Bedengan kemudian diberi pupuk sangkar sebanyak 20ton—24ton, atau sekitar 1,5kg/tanaman. Lalu tambahkan kapur sebanyak 1,5ton atau 100g/tanaman. Liem Ming Hwe, petani di Lumajang memilih memberi Kalmag. Menurut petani andalan itu, kalmag menjamin ketersediaan Mg. Unsur ini amat berperan untuk memaniskan buah. Lain lagi pilihan Yan Wahyu alias Wahyu Nugroho. Ia lebih memilih kompos fermentasi untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Ia biasa menaburkan 2 ton bokashi/ ha. Bedengan kemudian disiram effective microorganism sebanyak 4 botol/ha. Setelah disiram air, ditutup mulsa plastik hitam perak. Pada tanah margin bisa ditambahkan unsur boron atau borate. Unsur ini bukan untuk memaniskan, tetapi untuk membentuk klorofil. Namun alasannya yaitu tanah di Indonesia cukup subur, jarang diberikan boron. Namun bila tanaman menunjukkan gejala daun kerdil, bisa diberikan B. Unsur mikro ini juga baik bagi tanaman yang mengalami luka. Untuk 1 ha diberikan 15kg—20kg. Pilih varietas manis Saat persiapan lahan rampung 75%, lakukan pembibitan. Karena tujuan penanaman menghasilkan melon manis, maka pilih varietas berkadar gula tinggi, 14%—19%. Tingkat kemanisan bisa dilihat pada katalog yang diterbitkan produsen benih. Tentunya bukan hanya faktor kemanisan yang diperhatikan, tetapi juga faktor lain, menyerupai ukuran buah, lama panen, aroma, ketahanan terhadap penyakit, dan terutama selera pasar.

Pembibitan baik awal kesuksesan bertanam melon
Banyaknya benih yang dipersiapkan bisa dihitung. Pertimbangannya, populasi tanaman 15.000—16.000pohon/ha. Setiap kemasan (10g) berisi 425butir benih. Dengan daya kecambah 90% sehingga diharapkan 6.500benih. Lalu tambah 5%—10% untuk mengantisipasi bibit yang mati sebanyak 750 1.500benih. Sehingga total 17.250—18.000benih atau sebanyak 40pak 42pak benih. Bila dalam pak berisi 100butir, diharapkan 160sachet dan siapkan cadangan 0—16bungkus.

Bibit sehat pada melon
Setelah menentukan varietas, selanjutnya menyemaikan benih. Pekerjaan ini amat penting alasannya yaitu mensugesti keberhasilan penanaman. Bila pertumbuhan bibit kurang baik, sulit mengharapkan tanaman tumbuh baik. Oleh alasannya yaitu itu, mutlak menghasilkan bibit yang sehat dan kuat. Benih terlebih dahulu direndam dalam air hangat selama 12 jam. Idealnya direndam pada pukul 18.00. Pada pukul 06.00 keesokan harinya, air rendaman dibuang. Benih kemudian ditebar di atas kertas. Lalu ditutup dengan kapas yang telah dibasahi air. Setelah itu disimpan di oven dengan temperatur 30°C— 31°C selama 24jam. Benih pun siap ditanam di polibag pembibitan. Untuk penyemaian, Liem Ming Hwe menggunakan plastik es. Gulungan plastik ia isi media semai hingga terisi penuh. Setelah itu ia potong-potong dengan panjang 10cm. Plastik pembibitan yang telah bolong dasarnya itu disusun bangun . Menurut Hwe-Hwe, panggilan akrabnya, bila tidak bolong, pertumbuhan lebih lambat. Namun sehari sebelum pindah tanam, kantong plastik digeser sehingga akar putus. Bibit memang stres, tetapi hanya 1 hari. Setelah didiamkan, bibit sudah pulih dan bisa segera ditanam. Pada akar putus, muncul akar-akar gres lebih banyak. Akar gres ini bisa menyerap hara lebih banyak sehingga tanaman lebih cepat tumbuh. Bibit kemudian diletakkan di bedengan khusus yang ditutupi plastik transparan. Bibit dilatih mengikuti keadaan terkena sinar matahari langsung. Caranya, setiap pagi
sungkup adegan bawah dibuka hingga pukul 10.00. Pada pukul 4.00, plastik disingkapkan kembali. Saat menyingkap, lakukan penyiraman. Pada waktu mulai keluar daun, (3hari) bibit disemprot pestisida Decis, Antracol, dan Dithane, dengan konsentrasi 0,5ml liter air. Plastik bisa dibuka lebih lama. Pada umur 7—8hari atau berdaun sejati 2—3lembar, melon bisa dipindahkan ke lahan.

Penanaman Melon
Sebelum menanam, pada mulsa dibuat lubang selebar 10cm. Alatnya berupa kaleng yang diberi tangkai pemegang. Kaleng kemudian diisi arang membara lalu ditempelkan pada mulsa sehingga menyebabkan lubang. Jarak tanam (lubang) 60cm x 60cm atau 60cm x 70cm. Lubang-lubang tersebut dibuat zigzag. Setelah siap, bibit pun ditanam. Bibit idealnya ditanam pada sore hari untuk menghindari stres akhir sinar matahari. Untuk menghemat waktu pada pagi hari bisa dilakukan asal diiringi penyiraman. Usahakan batang tanaman tidak menyentuh pinggir mulsa supaya batang tidak terbakar alasannya yaitu panas. Karena tidak semua tanaman tumbuh baik, lakukan penyulaman, paling lambat satu ahad kemudian. Semakin cepat semakin bagus. Bila tanaman mati alasannya yaitu penyakit, maka tanah tempat tumbuh itu digali dan diganti dengan media baru, lalu siram fungisida.

Pemasangan turus pada Melon
Satu ahad sebelum atau setelah tanam, dipasang ajir atau turus. Bila dilakukan setelah penanaman, akar bisa terputus. Ajir dipasang 15cm—20cm dari tepi bedengan. Guna ajir sebagai tempat merambat percabangan dan kelak tempat menggantung buah. Ajir selalu berpasangan dengan gelagar yang diletakkan mendatar. Ajir dibuat dari bambu dengan panjang 200cm— 225cm, lebar 3,5cm—4cm, dan tebal cm. Penyangga itu boleh dipasang miring dan bersilangan, bisa pula tegak. Gelagar dipasang sebagai penghubung ajir satu dengan lainnya. Bahannya lebih ramping daripada ajir. Panjang ideal 6—7m. Gelagar ini juga sebagai tempat menggantung buah. Pekebun di Malang memasang ajir lebih pendek, hanya 110cm dengan lebar 7cm. Dengan ukuran demikian, bisa dihemat hingga Rp2-juta. Ajir dipasang miring dan bersilangan dengan ajir di depannya. Di atas persilangan dipasang gelagar. Di bawahnya diikatkan tali sebagai tempat merambat tanaman. Setelah melewati gelagar, tanaman akan menjuntai ke seberang. Bagian sebelah kiri menjuntai ke kanan, dan sebaliknya. Tanaman diikat ke ajir dengan tali plastik. Cara pelilitan menyerupai angka 8 sehingga pertumbuhan batang leluasa. Juga tidak terlalu erat alasannya yaitu dapat melukai batang. Karena tanaman semakin meninggi, lakukan kembali pengikatan.

Pemeliharaan Melon
Aspek pemeliharaan tanaman cukup banyak, meliputi penyiraman, seleksi calon buah, pengikatan buah, pemupukan tambahan, dan penanganan hama dan penyakit. Pada fase vegetatif, penyiraman dilakukan setiap 3hari dengan volume 200cc/tanaman. Sedangkan di tempat yang tersedia sumber air, dilakukan perendaman bedengan atau leb dan menyiram ke batang. Pada ahad ketiga pemberian air dikurangi, hingga 5—7 hari gres disiram untuk merangsang pembungaan. Selama pemeliharaan buah, interval penyiraman 3—4hari. Menurut Hwe-Hwe, bila net mulai terbentuk, penyiraman dikurangi menjadi 5—7hari . Tujuannya menghindari buah pecah. Bila hujan turun, air tidak boleh tergenang di saluran. Sebab kelembapan tinggi menyebabkan jamur menggila. Setelah jaring terbentuk tepat tanaman disiram kembali setiap 3—4hari. Pada masamasa itu, tanaman tidak diberikan air secara mendadak dengan volume besar. Setiap tunas yang terbentuk di ketiak daun 1 hingga 9 dihilangkan. Sedangakn tunas pada ruas ke-10—14 dipertahankan. Dari tunas itu akan keluar tunas bunga. Secara alami bunga akan menyerbuk sendiri. Namun, bila mendung penyerbukan perlu dibantu. Penyerbukan dilakukan pada pagi hari dikala putik masih segar. Lalu oleskan tepung sari ke putik dengan pemberian kuas. Serbukkan sebanyakbanyaknya pada bunga ke 10—14. PT Agrindo melakukannya pada bunga ke-9—13. Bahkan Final dan Yan Wahyu memaparkan bahwa pada daun 13—16 hari buah lebih manis. Konsekuesinya umur tanaman akan lebih panjang sehingga biaya lebih besar. Bila penyerbukan berhasil, bakal buah membesar. Bila gagal, akan menghitam. Ulangi penyerbukan. Setelah berhasil dan membesar, hanya 1 buah yang dipertahankan. Buah akan lebih besar dan rasa lebih manis. PT Agrindo kadang mempertahankan 2 buah bila buah terlihat bagus. Menurut Anggakusuma, ukuran setiap buah masih bisa mencapai 2kg.
Pemangkasan Melon
Pada umumnya tangkai yang dipelihara hanya satu. Namun bila tujuannya menghasilkan melon kecil, maka dipertahankan 2 buah. Ujung cabang tempat buah dipelihara dipangkas dengan menyisakan 1 lembar daun. Sedangkan daun yang dipelihara berkisar 25—30lembar. Ujung tanaman dipangkas (topping). Teknik ini juga dapat menjaga kelembapan tidak tinggi. Sewaktu berukuran sekepal tangan, buah digantung dengan tali rapia ke gelagar. Bila tidak, tanaman tidak bisa menyangga buah yang kian berat. Cara ikat membentuk angka 8 sehingga tidak mencekik tangkai yang terus membesar. 

Pemupukan melon
Pemupukan menurut Final Prajnanta dilakukan dengan memberi unsur makro dan mikro berimbang. Pada umur 7hst—24hst pupuk yang diberikan mengandung N lebih tinggi dibandingkan P dan K. Setelah umur 25hst, N dikurangi, sedangkan posfor dan kalium ditambah. Dengan tingginya kal ium maka daya tahan tanaman terhadap penyakit bertambah. Unsur N diberikan dalam bentuk nitrat. Dalam usaha memaniskan buah, tanaman perlu diberi pupuk daun dengan kandungan Magnesium tinggi. Untuk unsur ini petani acap menunjukkan garam inggris. Namun kini bisa dipenuhi dengan menggunakan Kalmag. Produk gres ini bisa ditemukan di pasaran dengan mereka Kadeco. Menurut Final Prajnanta, Mg berfungsi sebagai materi pembentuk klorofil. Dengan banyaknya klorofil, fotosintesis dapat berlangsung maksimal. Kebanyakan petani mengabaikan pentingnya Mg sehingga kesudahannya tidak maksimal. Mulai umur 20hst, 30hst, 40hst, tanaman diberi unsur mikro. Misalnya Multimicro Pupuk komplemen yang biasa dilakukan Yan Wahyu sebagai berikut. Sedangkan Anggakusuma melaksanakan pemupukan yaitu NPK sebanyak 400kg/ha, dengan dosis 3kg/200 l air. Setiap tanaman diberikan 200cc. KCl juga diberikan setiap ahad dengan volume 200cc. Pupuk komplemen berupa TNF diberikan dengan dosis 10liter/ ha. KNO3 yang dicampur dengan NPK diberikan pada umur 40hst dan 50hst sebanyak 10g—20g/l dengan volume 200cc. Pupuk itu diberikan secara kocoran. Usahakan merata ke seluruh permukaan akar dan tidak mengenai pangkal batang. Liem Ming Hwe melaksanakan dua kali pemupukan. Pertama, sewaktu memupuk dasar. Ia memakai pupuk dengan patokan unsur N 2bagian , P 2bagian, K 1bagian. Pupuk itu dilarutkan dalam 200 liter air. Pupuk ini diberikan pada umur 15 hari. Lalu diberikan pupuk kocoran NPK sebanyak 5kg, ZA 3 kg, pupuk Kalmag 2 kg. Setiap pohon diberi 200ml. Pupuk itu diberikan sekitar batang. “Pasti manis,” jaminnya. Untuk tujuan memaniskan bisa dirancang dengan menurunkan pemberian N yang rendah. Sebaliknya pupuk dengan kandungan P, K, dan kalsium ditingkatkan. Dengan K tinggi, menambah daya tahan tanaman terhadap penyakit. N yang diberikan pun dalam bentuk nitrat. Yang baik yaitu berbentuk kalium nitrat.

Hama dan penyakit Pada Melon
Menurut Final Prajnanta, mengatasi hama dan penyakit faktor utama untuk menghasilkan melon manis. Buah manis tidak akan dihasilkan jikalau daunnya gundul. Sebagai buah introduksi, melon cukup didoyani hama dan penyakit. Jarang ada tanaman melon yang daunnya bisa utuh. Padahal daun utuh amat berperan dalam proses fotosintesis. Bila berlangsung baik, buah pun akan manis. Karena itu penyemprotan pestisida sangat perlu dilakukan.

Budidaya melon sistem hidroponik akar menggantung

Budidaya melon sistem hidroponik akar menggantung

Penanaman melon secara hidroponik yang dilakukan oleh petani thailand di Nakornratchasima, K Tongtana Jarukitpanit ini telah dilakukan semenjak tahun 2008 sampai sekarang. Buah melon dengan kualitas baik memiliki harga jual tinggi, itulah sebabnya banyak petani thailand tertarik menanam melon.

Hidroponik melon pilihan yang tepat
Budidaya melon secara konvensional di lahan terbuka memiliki resiko terkena hama dan penyakit lebih besar bila dibandingkan dengan menanam melon secara hidroponik. Budidaya hidroponik melon dalam rumah plastik sangat bisa menekan perubahan iklim ibarat fluktuasi suhu, angin, dan juga yang tidak kalah pentingnya yaitu terhindar dari serangan hama dan penyakit, walau bergotong-royong serangan hama dan penyakit ada namun relatif kecil bila dibandingkan menanam melon secara konvensional.

Hidropoik melon dengan akar menggantung

Akar menggantung melon sistem hidroponik

Tongtana, Petani melon di Thailand menerapkan teknologi hidroponik Dynamic Root Floating Technique yaitu merupakan teknologi hidroponik yang mana akar menggantung di talang.  Akar yang tumbuh menggantung akan mendapatkan lebih banyak oksigen atau disebut aeroroots. Adapun akar serabut yang terendam akan menyerap nutrisi atau berfungsi sebagai nutriroots. Akar menggantung mengambil lebih banyak oksigen, sedangkan akar yang terendam mengambil lebih banyak nutrisi. Budidaya melon dengan sistem ini bisa melaksanakan Panen melon sampai lima kali dalam setahun. 

Investasi hidroponik melon mahal
sistem hidroponik yang dilakukan oleh tongtana dengan mengadopsi sistem DRFT ( Dynamic Root Floating Technique ) sangat menghemat pupuk dan air . Ia hanya memerlukan 300 cc air dan 2 cc pupuk per tanaman per hari. Selain itu, karena tidak menggunakan tanah, maka hama dan penyakit yang berasal dari tanah ibarat layu kuman tidak lagi mengganggu tanaman yang masuk dalam suku labu-labuan itu. 

Populasi di setiap rumah beling 500 tanaman atau 3,8 tanaman per meter persegi. Atap rumah beling dirancang berbentuk segitiga dengan ketinggian 4,7 meter. Sementara tinggi sisinya hanya 2,5 meter. Atap terbuat dari dua lapis materi yaitu plastik dan jaring peneduh. Struktur rumah plastik berlantai beton itu berpengaruh dan dapat bertahan sekitar 10 tahun. Menurut Tongtana biayanya masing-masing rumah plastik yang ia buat yaitu 350.000 bath atau Rp140-juta dengan pengembalian investasi selama 2 tahun.

Ia memasang 10 instalasi hidroponik masing-masing berukuran lebar 0,5 m x 5 m di setiap rumah kaca. Kerangka besi berbentuk meja setinggi 40 cm dari lantai rumah beling dibuat untuk menopang instalasi itu. Tongtana menggunakan sistem Dynamic Root Floating Technique (DRFT). Sistem itu ibarat dengan sistem Deep Flow Technique (DFT). Akar terendam dalam larutan nutrisi. Sebelum air mengalir, Tongtana melapisi stirofoam dengan plastik berwarna hitam. Air diisi sedalam 3—5 cm, sehingga terdapat ruang udara setinggi 18—15 cm. Penutup talang terbuat dari lembaran stirofoam yang diletakkan di atas besi penopang. Tongtana menyalakan listrik selama 24 jam untuk sirkulasi air.
Air yang sudah dicampur dengan nutrisi disimpan di kolam penampungan, lalu dipompa untuk mengalirkan air lewat pipa. Setelah itu air akan masuk dan mengalir ke talang yang dibuat miring. Kemiringan talang pada umumnya 1—7% (tiap 1 meter naik 1 cm dan seterusnya). Ari dapat kembali ke kolam penampungan. Walau Tongtana mengatur sirkulasi air selama 24 jam, kandungan oksigen terlarut dalam air belum dapat terpenuhi.

Baca juga : Cara menanam melon semoga besar dan manis

Panen melon hidroponik lebih kecil dan manis

Namun, kalau tidak tersedia lahan subur dengan kandungan hara yang baik, maka lebih baik membudidayakan melon secara hidroponik. Budidaya melon secara hidroponik di dalam rumah beling juga dapat menekan kerugian yang diakibatkan oleh organisme pengganggu tanaman (OPT). “Di dalam ruangan, OPT cenderung lebih sedikit. Namun, melon yang dibudidayakan secara hidroponik biasanya memiliki bobot lebih kecil dibandingkan secara konvensional yaitu sekitar 1,8—2 kg. Menurut Sobir petani melon di Indonesia belum bisa mengadopsi cara hidroponik untuk budidaya melon karena biaya yang relatif lebih mahal.

Jenis Melon Varietas Manis yang wajib anda ketahui

Jenis Melon Varietas Manis yang wajib anda ketahui

Untuk menghasilkan melon berkualitas selain faktor teknik bercocok tanam melon yang tepat baik secara konvensional maupun Cara menanam melon supaya besar dan manis dan artikel kali ini yaitu salah satu cara semoga melon besar dan manis tentunya perlu menanam varietas yang manis pula bukan. Selain manis faktor lain dikala anda menentukan akan menanam melon perlu diperhatikan juga ukuran buah, lama panen, aroma dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Berikut ini Contoh jenis melon varietas yang manis dan faktor-faktor penunjangnya sehingga anda tidak salah memilih bibit melon. 

1. Sky Rocket
melon varietas Sky Rocket

Jenis melon ini paling banyak ditanam petani. Saking dominannya sehingga identik dengan melon. Varietas ini paling cocok dengan iklim Indonesia. Buahnya manis, daging tebal, dan tahan penyakit.

2. Action 434
melon varietas Action 434

Melon ini telah beredar pada 1993. Bila sky rocket sedang surut, jenis inilah yang menggantikan. Penampilannya seolah-olah sky rocket. Net (jaring) mudah terbentuk dan tebal merata. Buah besar 2kg— 4kg, berdaging manis, dan tahan penyimpanan. Tanaman tahan penyakit layu, downy mildew, powdery mildew, serta lalat buah. Umur panen 60hari.

3. New Action
Varietas ini masih amat gres sehingga belum banyak di pasaran. Kelebihannya, buah telah manis dikala umur 50hst. Jaringnya pun telah terbentuk sempurna. Oleh alasannya itu, jika terserang hama dan penyakit sehingga mati pada umur itu, buah dapat dipanen dan dipasarkan. Umur panen bergotong-royong 60hst—65hst.

4. Aroma 519
Varietas introduksi ini juga seolah-olah sky rocket. Net mudah terbentuk, daging tebal, dan merata. Aroma sangat berpengaruh dan harum sehingga diberi nama Aroma. Daging buah tebal, sangat manis, dan kuning kehijauan. Ia tahan terhadap downy mildew dan powdery mildew. Buah tahan pengangkutan.

5. Early Dew
melon varietas Early Dew

Jenis ini dapat dipanen pada umur 60hst. Pembentukan buah mudah, hasil panen tinggi dengan bobot buah 2,5kg—3,0kg. Rasa sangat manis dengan tingkat kemanisan 14%. Ia toleran terhadap penyakit downy mildew dan fusarium.

6. Golden melon

jenis melon varietas Golden

Si mungil ini lagi ramai ditanam untuk tujuan pasar premium. Dengan sosok kuning ia tampak langsung di antara melon biasa. Dagingnya putih kekuningan amat manis.

7. Dorado
jenis melon varietas Dorado

Buahnya yang kuning keemasan mudah terbentuk. Ukuran besar (2kg—2,5kg)/buah. Daging putih, tebal, amat lembut, berair, manis dengan tingkat kemanisan13%. Aroma tidak tajam. Daya simpannya lama, mencapai 20hari dan berpengaruh diangkut. Varietas ini masa panennya 65hst—70hst.

8. Emerald Jewel

jenis melon varietas Emerald Jewel

Sosok melon ini sama dengan sky rocket. Bedanya, ukurannya besar dengan bobot mencapai 5,5kg, atau rata-rata 3kg—4kg. Daging buah putih. Rasanya manis dengan tingkat kemanisan 14%—15%. Melon ini dipanen pada 70hst.

9. Eagle
Ia menonjol alasannya kulitnya kuning keemasan. Bobot sekitar 3kg. Dagingnya putih dengan tingkat kemanisan 15%—17%. Pembentukan buah gampang. Ia tahan fusarium. Sayang umur panen 80hst.

Baca Juga : Cara menanam melon Sistem Hidroponik
10. Super salmon
Kulitnya halus, mulus, dan berwarna krem. Bobotnya 1,5—2kg. Bentuk oval. Daging oranye, lembut, manis, dan aroma berpengaruh khas melon. Waktu panen 60hst—65hst. 

Selain jenis di atas masih ada varietas khusus pasar premium. Misalnya Golden honey, Prime honey, Sweet crunchy, Pearl honey, Honey sweet, dan Superior sweet. Anda tinggal memilih varietas dan sesuaikan pasar yang diincar.

Cara menanam melon yang baik

Cara menanam melon yang baik

Cara menanam melon sudah semenjak lama dilakukan, Tanaman dengan nama latin Cucumis Melo ini termasuk famili Cucurbitaceae. Beberapa literatur menyebutkan bahwa tanaman melon berasal dari lembah panas Persia. Ada pula sumber yang menyebutkan bahwa melon berasal  dari turki, dan ada lagi yang menyebutkan dari tempat india. Pada tahun 1806 tercatat ada 13 jenis buah melon. Di antaranya ada jenis melon yang berdaging hijau serta ada pula jenis melon yang berdaging oranye. Kemudian pada tahun 1846 ditemukan lagi varietas gres yang mana melon ini berdaging kuning. 

Dari tahun ke tahun para jago pemuliaan tanaman dan penangkar benih terus mencari dan mengusahakan jenis-jenis melon yang sesuai denga selera konsumen . Selain memperhatikan rasa dan penampakan buah melon, di teliti pula jenis-jenis yang tahan terhadap hama dan penyakit tanaman. 

Tipe-tipe melon

Untuk memudahkan cara bertanam melon serta pengelompokan melon, para jago pembagian terstruktur mengenai membagi melon menjadi dua tipe yaitu tipe netted melon dan tipe winter melon.

Tipe netted melon

Tipe melon ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  • Kulit buah keras, bernafsu berurat dan bergambar mirip jala (net)
  • Aroma relatif lebih harum dibandingkan dengan winter melon
  • Lebih cepat masak, yaitu 75-90 hari
  • Awet dan tahan disimpan lama
Dua buah varietas dari tipe netted melon yang terkenal :

  • Cucumis melo var. Reticulatus bercirikan buah kecil,kulit berurat mirip jala dan harum
  • Cucumis melo var cantelupensis, buah besar, kulit bersisik dan harum. Kebanyakan orang menyebut “canteloupe” untuk semua jenis melon, baik yang berukuran kecil ( dari C. Melo var reticulatus ), maupun yang berukuran besar ( dari C. Melo var cantelupensis ).

Tipe winter melon 

Tipe melon ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

  • Kulit buah halus, mengkilat dan aroma buah tidak harum
  • Pemasakan buah lambat, yaitu 90-120 hari
  • Mudah rusak dan tidak tahan disimpan lama
  • Sebagian melon ini sering jadikan tanaman hias.
Dengan perkembangan pemuliaan tanaman, melon yang sekarang banyak dikonsumsi orang indonesia lebih manis dan aromanya mirip dengan blewah. Jenis melon yang banyak ditanam di Indonesia dikala ini ialah Sky Rocket ( Tipe netted melon ) dan Honey Dew ( tipe winter melon ). Jenis melon sky rocket memiliki daging buah berwarna kuning kehijaun mirip daging buah alpukat. Kulit buahnya berurat, mirip jaring net , rasanya manis dan aromanya harum. Buah ini biasanya dihidangkan sebagai buah segar pencuci lisan setelah makan.  Sedangkan jenis Honey Dew memiliki kulit halus mengkilat. Rasanya manis, tetapi aromanya tidak begitu harum.

Baca Juga :  Jenis melon Varietas manis 

Syarat tumbuh 

Cara menanam melon haruslah memperhatikan beberapa faktor penting guna menghasilkan kualitas dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Faktor itu antara lain : iklim, tinggi rendahnya letak geografis,kesuburan tanah dan faktor biotik mirip hama dan penyakit tanaman, serta tumbuhan pengganggu ( gulma )

Faktor iklim 

Pembahasan mengenai iklim berkisar pada sinar matahari, curah hujan, kelembaban, suhu udara dan angin, serta penguapan. Sinar matahari merupakan sumber energi bagi tanaman. Sinar mataharilah yang menyebabkan tanaman dapat membentuk karbohidrat.


Sinar matahari

Tanaman melon sangat memerlukan sinar matahari. Apabilatanaman melon kurang mendapat sinar matahari pada awal pertumbuhannya, bisa mengalami etiolasi ( jangkung, lemah dan mudah rebah ). Sedangkan pada tanaman melon yang telah berbuah, kekurangan sinar matahari dapat menjadikan buah melon menjadi kurang manis.  Dari sinar matahari yang diharapkan ialah intensitas cahaya ( Teriknya sinar )serta panjang atau lamanya penyinaran. Intensitas cahaya yang terbaik untuk menanam melon ialah tempat pegunungan ( minimal 300 meter di atas permukaan laut ). Intensitas cahaya didataran tinggi pada umumnya lebih besar bila dibandingkan dengan dataran rendah. Itulah sebabnya tanaman hortikultura mirip mentimun yang se famili dengan melon lebih cocok pada tempat pegunungan. 


Curah Hujan

Dalam penanaman melon, curah hujan dapat mensugesti bahkan dapat menjadi faktor penentu keberhasilan atau kegagalan usaha tani melon. Curah hujan yang tinggi, selain dapat merusak tanaman secara langsung, juga dapat menjadi kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi perkembangan patogen. Selain itu, curah hujan yang terus menerus pada dikala tanaman melon menjelang panen, akan mengurangi kadar gula dalam buah. Bahkan buah melon yang seharusnyam manis, rasanya dapat menjadi mirip mentimun atau labu siam. 

Kelembapan

Kelembapan yang cukup tinggi tanaman melon mudah terserang penyakit. Untuk mencegah perkembangan penyakit itu harus dilakukan penyemprotan pestisida secara lebih intensif. 
Tanaman melon membutuhkan suhu udara yang cukup panas. Suhu yang dibutuhkan untuk perkecambahan benih melon antara 25-35 C. Sedang dalam masa pertumbuhan selanjutnya, tanaman melon membutuhkan suhu udara antara 20-30 C. 

Angin

Angin yang bertiup cukup keras dapat merusak pertanaman melon. Tiupan yang kencang dapat mematahkan tangkai daun, tangkai buah dan batang tanaman. Dalam hal penyerbukan, melon dibantu oleh lebah. Apabila tiupan angin cukup kencang, lebah jarang yang datang di pertanaman melon. Akibatnya produksi buah menjadi rendah. 

Penguapan

Penguapan juga merupakan faktor penting yang mensugesti pada tanaman melon khususnya mensugesti besar-kecilnya buah. Semakin tinggi penguapan, semakin banyak air yang dibutuhkan. Tanaman melon pad dasarnya membutuhkan cukup banyak air.  Tetapi, kebutuhan air tersebut dipenuhi dari penyiraman atau air irigasi bukan oleh air hujan.  Sebenarnya kandungan kandungan air dalam tanaman cuma sebagian kecil saja dari air yang dihisap oleh tanaman. Sebagian besar air yang dihisap oleh tanaman digunakan untuk metabolisme tanaman. Rata-rata tanaman menghisap air 300-500 gram.

Tinggi rendahnya letak geografis

Altitude ( Tinggi rendahnya tempat dari permukaan laut ) erat hubungannya dengan iklim. Altitude juga mensugesti keadaan curah hujan, suhu udara,intensitas cahaya dan panjangnya penyinaran oleh matahari. 
Tanaman melon dapat tumbuh dengan baik pad ketinggian 300 – 1000 meter di atas permukaan laut. Di indonesia , Altitude yang cocok untuk menanam melon antara lain tempat bogor, Batu malang dan tempat sekitar lampung serta daerah-daerah pegunungan lainnya.

Kesburuan tanah

Faktor tanah bagi tanaman memegang peranan sangat penting. Tanah berfungsi sebagai penyangga akar, tempat berdirinya tanaman,tempat servoar ( gudang ) air, zat-zat hara dan udara bagi pernafasan akar tanaman. Tanah dikatakan subur apabila dapat menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman seoptimal mungkin. Faktor-faktor yang menyuburkan tanah yaitu : Kandungan air, curah hujan, kandungan materi organik, suhu, organisme dalam tanah, pH tanah,stuktur dan tekstur tanah, kandungan udara, serta kelengkapan dan ketersediaan zat-zat hara. Dalam hal tanaman melon, tanah yang dikehendaki ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung materi organik. Tanah demikian jarang ditemui, sehingga menanam melon, haruslah ditambahkan sejumlah pupuk sangkar dan pasir, supaya pertumbuhan tanaman optimal. Pupuk sangkar dari kotoran ayam lebih cepat larut di dalam tanahdaripada kotoran kambing, sapi atau kuda. Karena itu pupuk dari kotoran ayam cocok untuk tanaman melon yang umurnya kurang dari 3 bulan. 
Tanaman melon tumbuh baik pada kemasaman tanah (pH) 5,8 – 7,2. Penambahan pupuk sangkar akan menambah kemasaman. Untuk menghindari jangan hingga terlalu masam, perlu ditambahkan kapur pertanian atau dolomit supaya kemasaman tanah yang dikehendaki melon terpenuhi.  Pada tanah kemasaman tinggi mirip tanah gambut, daun melon akan menguning dan balasannya mati, terutama pada trend kering. Mungkin hal itu terjadi karena beberap unsur hara yang tidak tersedia pada tanah yang kemasaman tinggi itu. Seperti tanaman cucurbitaceae lainnya, tanaman melon tidak menyukai tanah yang tergenang air. Untuk itu perlu dibuat bedengan-bedengan supaya pengaturan airnya baik. 

Faktor biotik

Setelah dibicarakan faktor-faktor abiotik ( Iklim dan tanah ), perlu dilihat juga faktor biotik, yang bersar pula pengaruhnya bagi pertumbuhandan perkembangan tanaman melon. Faktor biotik itu antara lain : Hama, patogen penyakin, gulma. Untuk mengurangi  pengaruh biotik , yang dapat mensugesti produksi buah melon, di sekeliling tanaman perlu dibuatkan pagar. Pagar itu dapat dibuat dari batang-batang singkong yang tidak terpakai atau dengan menggunakan bambu. 
Hama dan patoge serta gulma ialah tiga jenis musuh utama petani yang selalu mengancam pertanaman melon. Untuk mengatasi ketiganya perlu dilakuakan pengendalian secara terpadu. Pengawasan yang terus menerus ( monitoring ) perlu dilakukan terhadap semua tanaman melon, supaya patogen penyebab penyakit dapat diketahui sebelum menyebarke seluruh tanaman. Di samping itru, pengenalan hama yang dapat menjadi faktor patogen perlu anda kuasi pula. 

Budidaya tanaman melon

Agar apa yang dihasilkan tidak sia-sia, maka dari itu perlu pengetahuan  yang cukup, bagaiman cara menanam melon yang baik setelah sebelumnya kita mengetahui faktor-faktor yang mensugesti pertumbuhan dan perkembagan tanaman melon. Ada 4 tahap yang perlu kita lakukan  dalam budidaya tanaman melon antara lain : Pengolahan tanah, pembibitan, penanaman dan perawatan tanaman. Empat unsur tadi akan selalu ada dikala anda menanam tanaman hortikultura mirip cabai, tomat,semangka dan lain-lain. Begitu juga cara menanam melon dalam polybag pun sama ada 4 tahapan sehingga anda sukses dalam menanam melon. Dan hal ini akan berbeda jikalau anda menanam melon dengan cara hidroponik tentunya. 

Baca Juga : Cara menanam melon hidroponik akar menggantung

Pengolahan tanah

Selagi kita mengolah tanah bersamaan dengan itu kita melaksanakan persemaian, supaya pada dikala pengolahan tanah selesai, bibit tanaman dari persemaian dapat eksklusif pindah tanam. Pekerjaan yang pertama ialah melaksanakan pembersihan gulma atau rumput-rumput liar yang akan mengganggu serta bersaing dalam mengambil hara yang dibutuhkan tanaman. Bautlah bedengan dengan lebar 1 meter. Tanah dicangkul/digarpu dengan kledalaman 30 cm . Setelah itu dibuat lubang dengan ukuran kira-kira 20x 20 x 20 cm, untuk tempat pupuk kandang. Jarak antara lubang tanam yang satu dengan yang lainnya kurang lebih 50 cm. 

Pemberian pupuk kandang, pupuk dasar dan pengapuran

Setelah pembuatan lubang selesai, pupuk kanda ngdiberikan 1-2 kg per lubang. Pupuk sangkar yang paling baik ialah dari kotoran ayam, yang bebas dari sekam pagi. Karena sekam padi banyak mengandung patogen yang akan merugikan tanaman melon nantinya. Diatas pupuk sangkar ditaburkan insektisida/nemasida , biasanya petani memakai furadan sebanyak 1-2 sendok makan perlubang tanam. 
Pupuk dasar berupa campuran urea, Sp36 dan KCL  yang masing-masing 15 gram diberikan juga. Setelah itu lakukan pengapuran dengan kapur pertanian/ dolomit 1-2 genggam, untuk mengurangi keasaman tanah akhir pertolongan pupuk kandang. Selain itu, kalsium dan magnesium yang ada dalam kapur sangat bermanfaat pula bagi tanaman.

Persemian

Benih melon yang akan disemaikan , terlebih dahulu direndam di dalam air selama 2- 4 jam. Kemudian benih disemaikan pada kantung plastik yang telah diisi tanah dan pupuk. Tanah dan pupuk sangkar dicampur dengan perbandingan 5:1 setiap 1 meter kubik cammpuran tersebut ditambahkan pula 500 gram Urea, 260 gram sp36/TSP dan 250 gram KCL. Benih disemai dalam posisi tegak, dengan episode lembaga ( Bakal akar,batang dan daun) menghadap ke bawah. Hal demikian dimaksudkan supaya tanaman dapat tumbuh dengan baik, tidak mudah rebah. Polybag-polybga kecil berukuran 15 x 8 yang telah ditanami melon itu, disiram dengan larutan pupuk mikro dengan konsentrasi mirip yang dianjurkan pada label kemasan. Polybag-polybag tersebut ditempatkan dalam sungkup plastik yang mudah dibuka tutup. Pad kondisi cuaca lembab/hujan serta malam hari sungkup plastik ditutup. Penempatan bibit melon dalam sungkup plastik untuk melindungi dari gangguan hama dan patogen. Penutupan sungkup pada malam hari, bertujuan supaya tanah persemaian tetap hangat, sesuai dengan suhu yang diinginkan bagi pertumbuhan awal tanaman melon. 

Penanaman 

Pada dikala bibit sudah berumur 10-14 hari, sudah cukup besar lengan berkuasa untuk pindah tanam. Akar tanaman diusahakan tidak hingga rusak waktu menyobek polybag. Cetakan tanah yang berisi bibit melon tadi diletakkan pada lubang tanam. Pada dikala pemindahan tanaman ke lahan, dilakukan pemupukan pertama dengan urea, sp38 dan KCL masing-masing 25 gram. Tempatkan pupuk tersebut didalam tanah dengan jarak 10-15 cm dari bibit tanaman melon . Pisahkan pertolongan pupuk urea dengan pupuk kcl dan sp36 supaya tidak terjadi ikatan N-P dan N-K. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa ikatan tersbut menjadikan pupuk sulit diserap tanaman. 

Pemangkasan

Tanaman melon mempunyai banyak cabai yang tumbuh pada setiap ketiak dau. Dalam istilah pertanian cabang ini dinamakan tunas lateral. Karena banyaknya cabang maka perlu dilakukan pemangkasan. Cara memangkas tanaman melon yang di lanjarkan pada turus bambu berbeda dengancara pemangkasan tanaman yang dihamparkan di tanah. 
Tanaman melon yang menggunakan turus sebagai penyangga dilakukan pemangkasan dimulai pada ketiak daub pertama hingga daun kedelapan dipangkas. Demikian pula tunas apikal daun ketujuh belas juga ikut dipangkas. Cabang pada ketiak daun berikutnya dipelihara untuk produksi buah. 
Sebenarnya pada ketiak daun pertama, buah sudah muncul. Tetapi dari pengalaman, kualitas buah yang dihasilkan dari cabang pada ketiak daun pertama hingga kedelapan tidak optimun. Kemungkinan, hal ini terjadi karena tanaman belum berdaun cukup, untuk memproduksi buah yang baik.
pemangkasan tanaman melon pakai turus

pemangkasan tanaman melon tanpa turus

Cara menanam melon yang di hamparkan di tanah ( Tanpa turus bambu ), tunas lateral kesatu,kedua,ketiga dan keempat dipelihara. Tunas apikal ( pucuk ) daun kelima dipangkas. Produksi buah dilakukan pada cabang keempat hingga kedelapan, dari tunas lateral yang dipelihara, yaitu tuna kesatu,dua,tiga dan keempat.

Seleksi buah

Setiap tanaman melon mempunyai potensi untuk menghasilkan buah 10-20 buah. Setiap cabang dari tunas lateral bisa menghasilkan 1-2 calon buah, padahal setiap tanaman bercabang antara 15-20 buah cabang. Tetapi tidak semua calon buah akan berhasil menjadi buah. Sebagian calon buah rontok karena tidak sempat diserbuki, sebagian lagi rontok karena persaingan makanan. 
Untuk menghasilkan buah melon dengan kualitas yang diinginkan perlu diseleksi. 2-4 buah melon masih bisa diusahakan hingga panen, Akan tetapi jiga vigir tanaman kurang sehat atau tidak besar lengan berkuasa untuk menyangga tiga atau empat buah melon, sebaiknya yang dipelihara cukup 2 atau satu saja. Buah yang akan dipelihara dipilih yang bentuk dan penampilannya baik. Sebaiknya buah yang kurang baik pertumbuhannya, relakan saja untuk dipangkas. Mulai dari sini kita bahwasanya bisa membentuk buah melon yang kita inginkan, bisa berbentuk melon cinta atau melon kotak.

Pemupukan susulan

Pemupukan susulan dilakukan dikala tanaman berumur 10 hari setelah tanam, diberikan pupuk urea sp36 dan KCL masing-masing 25 gram diantara sela tanaman. Lakukanlah pemupukan mirip pemupukan pertama yang mana urea tidak disatukan dengan sp36 dan KCL. Lakukan lagi pemupukan dikala tanaman berumur 20 hari, 30 hari dan 40 hari HST dengan dosis yang sama. Berilah pupuk mikro melalui daun, setiap 10 hari sekali dengan konsentrasi yang dianjurkan. 

Pengairan

Tanaman melon menghendaki udara yang kering untuk pertumbuhannya. Namun demikian, tanah harus dalam keadaan lembab, Pengairan harus dilakukan jikalau hari tidak hujan. Pengairan sebaiknya dilakukan pada sore hari atau malam hari. 
Walaupun untuk pertumbuhannya tanaman melon sangat membutuhkan air, tetapi jikalau berlebihan air akan merusak perakaran tanaman. 

Baca juga : Cara menanam melon supaya besar dan manis 

Panen dan pasca panen

Buah melon jenis sky rocket  sudah bisa dipanes pada umur 60-75 hari setelah tanam. Ciri-ciribuah melon siap panen ialah jikalau terjadi rekahan pada batas pangkal buah dengan buah, urat/jaring (et) pada tipe netted melon sudah penuh hingga ke erat tangkai buah, dan kadang kala buah yag masih menggantung di tanaman sudah berbau harum. Lakukanlah pemanenan pada pagi hari atau pada sore hari. Pemanenan pada siang hari tanaman melon sedang melaksanakan proses fotosintesis sehingga zat gula pada buah tidak akan maksimal. Pemanenan dilakukan dengancara menggunting tangkai buah. Pemetikan tanpa gunting dapat menyebabkan kerusakan pada buah dan tanaman.
Itulah sekilas artikel cara menanam melon yang baik, untuk pengendalian hama dan penyakit kita bahas lain waktu . Terima kasih   

Budidaya melon hidroponik sistem NFT tetap manis ketika isu terkini hujan

Budidaya melon hidroponik sistem NFT

Budidaya melon hidrponik bisa dilakukan dengan aneka macam sistem baik itu sederhana, nft, sumbu, wick dan lain-lain. Budidaya melon hidroponik kali ini membahas bagaimana dengan sistem nft bisa menghasilkan buah yang manis walau pada ketika musim hujan sekalipun. Dan ini telah berhasil dilakukan oleh supriyadi yang menanam melon golden hidronik yang menghasilkan buah yang manis dengan kemanisan 15° briks pada ketika musim hujan. Supriyadi bisa memanen 3 ton melon Cucumis melo dari lahan 1000 m². Setelah memanen, pekebun di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, lantas memotong melon golden itu dan mengambil sedikit daging buah di adegan dalam. Ia meletakkan cairan daging buah melon di refraktometer, alat uji kadar kemanisan. Senyumnya merekah ketika melihat angka di refraktometer mengambarkan angka 15° briks. Padahal, tingkat kemanisan melon golden ketika musim hujan hanya berkisar 11—12° briks. Tak heran jikalau melon produksinya selalu laku terjual sebelum dibawa keluar kebun. “Rasanya manis dan teksturnya lebih krispi,” ujar Yuli, konsumen melon produksi Supriyadi. Kunci keberhasilan Supriyadi membudidayakan melon ketika musim hujan itu yaitu budidaya hidroponik.

Melon Hidroponik Sistem Nft tanpa atap

Sejak 2013 Supriyadi membudidayakan melon dengan sistem hidroponik Nutrient Film Technique (NFT). Dengan sistem hidroponik kita bisa mengatur nutrisi yang akan diberikan sehingga kadar kemanisan tetap terjaga. Sejatinya penanaman melon dengan sistem NFT bukanlah hal baru. E S Lim dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Universitas Pertanian Malaysia, Selangor, Malaysia meriset budidaya melon dengan sistem NFT pada tahun 1985.

Dalam risetnya Lim menyebutkan melon yang budidaya dengan sistem NFT bobot rata-ratanya mencapai 1,2 kg dengan kemanisan 120 briks. Meski sudah lama, lazimnya sistem itu dilakukan di dalam greenhouse. Namun, Supriyadi justru memilih membudidayakan melon tanpa greenhouse. “Umumnya budidaya melon hidroponik yang dilakukan tanpa atap menggunakan sistem tetes atau drip vertigation,” ujar Ir Yos Sutiyoso, pakar hidroponik di Jakarta.

Itu karena biaya investasi budidaya melon NFT tergolong tinggi. Untuk satu lubang tanam Supriyadi merogoh kocek Rp40.000 atau setara Rp80-juta untuk luasan 1000 m2. “Investasi itu break even point setelah 3 kali panen,” ujar Supriyadi. Satu periode tanam membutuhkan waktu 65 hari. Artinya investasi dapat kembali kurang dari setahun. Itu karena melon hidroponik memiliki daya jual tinggi.

“Harganya bisa 2—3 kali lipat dari melon konvensional,” katanya. Menurut Agus Riswanto, pekebun melon hidroponik di Batang, budidaya melon dengan sistem NFT tergolong sulit dan menuntut ekstra cermat, terutama dalam mengontrol nilai Electro Conductivity (EC). Nilai EC sangat menentukan pertumbuhan tanaman. Nilai EC akan berubah jikalau air hujan masuk ke talang dan tangki nutrisi.

Oleh alasannya itu, ketika hujan turun Agus harus segera menutup keran nutrisi supaya air hujan tidak masuk ke drum penampung. Keran gres dibuka kembali ketika hujan berhenti. Pria 35 tahun yang juga merancang dan mengelola kebun milik Supriyadi itu juga harus rutin mengecek drum penampung nutrisi. Musababnya, jikalau nutrisi tidak mengalir atau tersumbat lebih dari 3 jam, tanaman akan mati.
Untuk instalasi, Agus memilih menggunakan talang sepanjang 20 m yang disangga baja ringan. “Dengan menggunakan talang, nutrisi tetap dapat mengalir se-tipis film ibarat prinsip dasarnya,” ujarnya. Total jenderal lubang tanam di kebun melon yang berjarak 17 km dari alun alun Kota Batang itu mencapai 4.000 lubang. Namun, hanya separuhnya yang digunakan untuk budidaya melon. Sisanya digunakan untuk menanam selada. Jarak antar lubang tanam yaitu 50 cm x 60 cm.

Seperti budidaya melon konvensional, pada melon hidroponik sistem NFT pun pekebun membutuhkan ajir atau penyangga kawasan merambatnya daun. Agus memilih tali plastik berwarna biru sebagai media untuk merambat. Tali rafia itu diikatkan pada batang bambu yang dipasang di samping setiap talang. Panjang tali berkisar 1,8—2 m. “Itu karena tinggi tanaman rata-rata 80 cm,” katanya.

Ia membentangkan dan mengikatkan tali ke tali yang melintang pada rangkai bambu. Agar tanaman tidak roboh Agus hanya mempertahankan 1 buah per tanaman. Ia pun sangat ketat dalam pengaturan nutrisi. “Nutrisi yaitu kunci utama dalam budidaya hidroponik,” katanya. Ia menampung nutrisi pada sebuah drum penampung berkapasitas 1.000 liter. Kapasitas itu dapat mengairi 2.000 lubang tanam dengan debit 2 liter per menit.

Dengan begitu 3—5 mm akar tanaman dapat terendam nutrisi sepanjang hari. Menurut ayah 2 anak itu, kebutuhan nutrisi berbeda-beda disetiap fase pertumbuhan. Pada masa penanaman awal atau umur 0—7 hari setelah semai kebutuhan nutrisinya hanya 400 ppm. Kebutuhan itu akan terus meningkat sampai masa berbuah pada umur 36—65 hari. Kebutuhan nutrisi pada fase itu mencapai 1.200—1.400 ppm.

Baca juga :

Sinar matahari

Pengaturan nutrisi yang sempurna itulah yang membuat melon dari kebun Supriyadi tetap manis ketika musim hujan. Meski begitu Supriyadi mengakui tetap ada sedikit perbedaan tingkat kemanisan dengan buah yang diproduksi ketika musim kemarau. “Perbedaannya hanya 1—2 briks ,” ujarnya. Menurut Ir. Yos Sutiyoso, kadar kemanisan melon pada musim hujan cenderung menurun. “Hal itu disebabkan kurangnya intensitas cahaya dan tingginya kadar air pada buah,” ujar Yos.

Selain itu, penyebab turunnya kadar kemanisan juga disebabkan oleh kurangnya kandungan kalium pada nutrisi yang diberikan. Itu sebabnya Agus tak pernah luput menambah volume kalium pada campuran nutrisi. Dengan melon tetap manis meski penanaman berlangsung pada musim hujan.