Tampilkan postingan dengan label melon. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label melon. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 Oktober 2017

Cara menanam melon semoga besar dan manis

Cara menanam melon yang benar sangat dipengaruhi oleh teknik budidaya melon itu sendiri . Mulai dari pemilihan lokasi, jenis bibit, pupuk, penanganan hama dan penyakit, umur panen, hingga penanganan pasca panen, semuanya harus tepat.


Melon besar dan manis

Pemilihan lokasi Menanam melon
Melon dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi. Menurut Yan Wahyu dan Final Prajnanta, keduanya pakar melon, ketinggian yang paling ideal yaitu 200m. dpl—500m.dpl. Bila ketinggian di bawah 300m.dpl, ukuran buah besar, tetapi kopong (lubang tengah besar). Buah demikian selain tidak tahan lama, rasanya pun kurang manis. Di tempat rendah umur tanaman lebih singkat sehingga pembentukan gula belum maksimal. Di tempat tinggi buah lebih manis, tetapi ukuran lebih kecil. “Untuk tujuan bisnis, ketinggian ideal pada 400m dpl,” paparnya. Pendapat itu terlihat pada melon yang diproduksi Agrindo Citra sa-triakusuma. Perusahaan ini menanam melon di Tarahan, Lampung Selatan yang berjarak 1km dari pantai. Varietas Eagle yang dihasilkan berukuran besar berdiameter sekitar 20cm, dengan berat rata-rata 2,4kg/buah. Setelah dibelah lubang dalam cukup besar. Biasanya melon berdaging tipis daya tahannya rendah. Namun, melon itu hingga 3minggu tetap manis dan berdaging padat. Lokasi penanaman sebaiknya memiliki sumber air. Pasalnya, air salah satu faktor untuk mengatur kualitas buah. Dengan tersedianya air, mudah mengatur pemberian air (meleb atau menggenangi) atau mengeringkan. Selain itu, pilih lokasi
dekat dari jalan raya. Dengan demikian sarana produksi maupun hasil panen mudah diangkut. Lahan yang dipilih bukan bekas penanaman melon, semangka, atau keluarga Cucurbitaceae untuk menghindari penyakit peninggalan. Yan Wahyu lebih menyukai bekas penanaman padi . Sedangkan
Angga menanam di bekas areal  kelapa. Ternyata tanah bekas kelapa amat subur. Terbukti melon yang berdaun lebar, dan ukuran buah besar. Menurut H. Anggakusuma, administrator PT Agrindo, buah melon produk petani binaannya di areal lain, buahnya lebih kecil, meski teknik budidaya sama. Lahan terpilih bisa segera diolah dengan membongkar lalu  membuat bedengan atau guludan. Tinggi 30cm—50cm dan lebar 90cm—120cm. Antar bedengan dibuat got selebar 40cm—50cm. Panjang bedengan diadaptasi lahan, biasanya 12m—15m. Bedengan kemudian diberi pupuk sangkar sebanyak 20ton—24ton, atau sekitar 1,5kg/tanaman. Lalu tambahkan kapur sebanyak 1,5ton atau 100g/tanaman. Liem Ming Hwe, petani di Lumajang memilih memberi Kalmag. Menurut petani andalan itu, kalmag menjamin ketersediaan Mg. Unsur ini amat berperan untuk memaniskan buah. Lain lagi pilihan Yan Wahyu alias Wahyu Nugroho. Ia lebih memilih kompos fermentasi untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Ia biasa menaburkan 2 ton bokashi/ ha. Bedengan kemudian disiram effective microorganism sebanyak 4 botol/ha. Setelah disiram air, ditutup mulsa plastik hitam perak. Pada tanah margin bisa ditambahkan unsur boron atau borate. Unsur ini bukan untuk memaniskan, tetapi untuk membentuk klorofil. Namun alasannya yaitu tanah di Indonesia cukup subur, jarang diberikan boron. Namun bila tanaman menunjukkan gejala daun kerdil, bisa diberikan B. Unsur mikro ini juga baik bagi tanaman yang mengalami luka. Untuk 1 ha diberikan 15kg—20kg. Pilih varietas manis Saat persiapan lahan rampung 75%, lakukan pembibitan. Karena tujuan penanaman menghasilkan melon manis, maka pilih varietas berkadar gula tinggi, 14%—19%. Tingkat kemanisan bisa dilihat pada katalog yang diterbitkan produsen benih. Tentunya bukan hanya faktor kemanisan yang diperhatikan, tetapi juga faktor lain, menyerupai ukuran buah, lama panen, aroma, ketahanan terhadap penyakit, dan terutama selera pasar.

Pembibitan baik awal kesuksesan bertanam melon
Banyaknya benih yang dipersiapkan bisa dihitung. Pertimbangannya, populasi tanaman 15.000—16.000pohon/ha. Setiap kemasan (10g) berisi 425butir benih. Dengan daya kecambah 90% sehingga diharapkan 6.500benih. Lalu tambah 5%—10% untuk mengantisipasi bibit yang mati sebanyak 750 1.500benih. Sehingga total 17.250—18.000benih atau sebanyak 40pak 42pak benih. Bila dalam pak berisi 100butir, diharapkan 160sachet dan siapkan cadangan 0—16bungkus.

Bibit sehat pada melon
Setelah menentukan varietas, selanjutnya menyemaikan benih. Pekerjaan ini amat penting alasannya yaitu mensugesti keberhasilan penanaman. Bila pertumbuhan bibit kurang baik, sulit mengharapkan tanaman tumbuh baik. Oleh alasannya yaitu itu, mutlak menghasilkan bibit yang sehat dan kuat. Benih terlebih dahulu direndam dalam air hangat selama 12 jam. Idealnya direndam pada pukul 18.00. Pada pukul 06.00 keesokan harinya, air rendaman dibuang. Benih kemudian ditebar di atas kertas. Lalu ditutup dengan kapas yang telah dibasahi air. Setelah itu disimpan di oven dengan temperatur 30°C— 31°C selama 24jam. Benih pun siap ditanam di polibag pembibitan. Untuk penyemaian, Liem Ming Hwe menggunakan plastik es. Gulungan plastik ia isi media semai hingga terisi penuh. Setelah itu ia potong-potong dengan panjang 10cm. Plastik pembibitan yang telah bolong dasarnya itu disusun bangun . Menurut Hwe-Hwe, panggilan akrabnya, bila tidak bolong, pertumbuhan lebih lambat. Namun sehari sebelum pindah tanam, kantong plastik digeser sehingga akar putus. Bibit memang stres, tetapi hanya 1 hari. Setelah didiamkan, bibit sudah pulih dan bisa segera ditanam. Pada akar putus, muncul akar-akar gres lebih banyak. Akar gres ini bisa menyerap hara lebih banyak sehingga tanaman lebih cepat tumbuh. Bibit kemudian diletakkan di bedengan khusus yang ditutupi plastik transparan. Bibit dilatih mengikuti keadaan terkena sinar matahari langsung. Caranya, setiap pagi
sungkup adegan bawah dibuka hingga pukul 10.00. Pada pukul 4.00, plastik disingkapkan kembali. Saat menyingkap, lakukan penyiraman. Pada waktu mulai keluar daun, (3hari) bibit disemprot pestisida Decis, Antracol, dan Dithane, dengan konsentrasi 0,5ml liter air. Plastik bisa dibuka lebih lama. Pada umur 7—8hari atau berdaun sejati 2—3lembar, melon bisa dipindahkan ke lahan.

Penanaman Melon
Sebelum menanam, pada mulsa dibuat lubang selebar 10cm. Alatnya berupa kaleng yang diberi tangkai pemegang. Kaleng kemudian diisi arang membara lalu ditempelkan pada mulsa sehingga menyebabkan lubang. Jarak tanam (lubang) 60cm x 60cm atau 60cm x 70cm. Lubang-lubang tersebut dibuat zigzag. Setelah siap, bibit pun ditanam. Bibit idealnya ditanam pada sore hari untuk menghindari stres akhir sinar matahari. Untuk menghemat waktu pada pagi hari bisa dilakukan asal diiringi penyiraman. Usahakan batang tanaman tidak menyentuh pinggir mulsa supaya batang tidak terbakar alasannya yaitu panas. Karena tidak semua tanaman tumbuh baik, lakukan penyulaman, paling lambat satu ahad kemudian. Semakin cepat semakin bagus. Bila tanaman mati alasannya yaitu penyakit, maka tanah tempat tumbuh itu digali dan diganti dengan media baru, lalu siram fungisida.

Pemasangan turus pada Melon
Satu ahad sebelum atau setelah tanam, dipasang ajir atau turus. Bila dilakukan setelah penanaman, akar bisa terputus. Ajir dipasang 15cm—20cm dari tepi bedengan. Guna ajir sebagai tempat merambat percabangan dan kelak tempat menggantung buah. Ajir selalu berpasangan dengan gelagar yang diletakkan mendatar. Ajir dibuat dari bambu dengan panjang 200cm— 225cm, lebar 3,5cm—4cm, dan tebal cm. Penyangga itu boleh dipasang miring dan bersilangan, bisa pula tegak. Gelagar dipasang sebagai penghubung ajir satu dengan lainnya. Bahannya lebih ramping daripada ajir. Panjang ideal 6—7m. Gelagar ini juga sebagai tempat menggantung buah. Pekebun di Malang memasang ajir lebih pendek, hanya 110cm dengan lebar 7cm. Dengan ukuran demikian, bisa dihemat hingga Rp2-juta. Ajir dipasang miring dan bersilangan dengan ajir di depannya. Di atas persilangan dipasang gelagar. Di bawahnya diikatkan tali sebagai tempat merambat tanaman. Setelah melewati gelagar, tanaman akan menjuntai ke seberang. Bagian sebelah kiri menjuntai ke kanan, dan sebaliknya. Tanaman diikat ke ajir dengan tali plastik. Cara pelilitan menyerupai angka 8 sehingga pertumbuhan batang leluasa. Juga tidak terlalu erat alasannya yaitu dapat melukai batang. Karena tanaman semakin meninggi, lakukan kembali pengikatan.

Pemeliharaan Melon
Aspek pemeliharaan tanaman cukup banyak, meliputi penyiraman, seleksi calon buah, pengikatan buah, pemupukan tambahan, dan penanganan hama dan penyakit. Pada fase vegetatif, penyiraman dilakukan setiap 3hari dengan volume 200cc/tanaman. Sedangkan di tempat yang tersedia sumber air, dilakukan perendaman bedengan atau leb dan menyiram ke batang. Pada ahad ketiga pemberian air dikurangi, hingga 5—7 hari gres disiram untuk merangsang pembungaan. Selama pemeliharaan buah, interval penyiraman 3—4hari. Menurut Hwe-Hwe, bila net mulai terbentuk, penyiraman dikurangi menjadi 5—7hari . Tujuannya menghindari buah pecah. Bila hujan turun, air tidak boleh tergenang di saluran. Sebab kelembapan tinggi menyebabkan jamur menggila. Setelah jaring terbentuk tepat tanaman disiram kembali setiap 3—4hari. Pada masamasa itu, tanaman tidak diberikan air secara mendadak dengan volume besar. Setiap tunas yang terbentuk di ketiak daun 1 hingga 9 dihilangkan. Sedangakn tunas pada ruas ke-10—14 dipertahankan. Dari tunas itu akan keluar tunas bunga. Secara alami bunga akan menyerbuk sendiri. Namun, bila mendung penyerbukan perlu dibantu. Penyerbukan dilakukan pada pagi hari dikala putik masih segar. Lalu oleskan tepung sari ke putik dengan pemberian kuas. Serbukkan sebanyakbanyaknya pada bunga ke 10—14. PT Agrindo melakukannya pada bunga ke-9—13. Bahkan Final dan Yan Wahyu memaparkan bahwa pada daun 13—16 hari buah lebih manis. Konsekuesinya umur tanaman akan lebih panjang sehingga biaya lebih besar. Bila penyerbukan berhasil, bakal buah membesar. Bila gagal, akan menghitam. Ulangi penyerbukan. Setelah berhasil dan membesar, hanya 1 buah yang dipertahankan. Buah akan lebih besar dan rasa lebih manis. PT Agrindo kadang mempertahankan 2 buah bila buah terlihat bagus. Menurut Anggakusuma, ukuran setiap buah masih bisa mencapai 2kg.
Pemangkasan Melon
Pada umumnya tangkai yang dipelihara hanya satu. Namun bila tujuannya menghasilkan melon kecil, maka dipertahankan 2 buah. Ujung cabang tempat buah dipelihara dipangkas dengan menyisakan 1 lembar daun. Sedangkan daun yang dipelihara berkisar 25—30lembar. Ujung tanaman dipangkas (topping). Teknik ini juga dapat menjaga kelembapan tidak tinggi. Sewaktu berukuran sekepal tangan, buah digantung dengan tali rapia ke gelagar. Bila tidak, tanaman tidak bisa menyangga buah yang kian berat. Cara ikat membentuk angka 8 sehingga tidak mencekik tangkai yang terus membesar. 

Pemupukan melon
Pemupukan menurut Final Prajnanta dilakukan dengan memberi unsur makro dan mikro berimbang. Pada umur 7hst—24hst pupuk yang diberikan mengandung N lebih tinggi dibandingkan P dan K. Setelah umur 25hst, N dikurangi, sedangkan posfor dan kalium ditambah. Dengan tingginya kal ium maka daya tahan tanaman terhadap penyakit bertambah. Unsur N diberikan dalam bentuk nitrat. Dalam usaha memaniskan buah, tanaman perlu diberi pupuk daun dengan kandungan Magnesium tinggi. Untuk unsur ini petani acap menunjukkan garam inggris. Namun kini bisa dipenuhi dengan menggunakan Kalmag. Produk gres ini bisa ditemukan di pasaran dengan mereka Kadeco. Menurut Final Prajnanta, Mg berfungsi sebagai materi pembentuk klorofil. Dengan banyaknya klorofil, fotosintesis dapat berlangsung maksimal. Kebanyakan petani mengabaikan pentingnya Mg sehingga kesudahannya tidak maksimal. Mulai umur 20hst, 30hst, 40hst, tanaman diberi unsur mikro. Misalnya Multimicro Pupuk komplemen yang biasa dilakukan Yan Wahyu sebagai berikut. Sedangkan Anggakusuma melaksanakan pemupukan yaitu NPK sebanyak 400kg/ha, dengan dosis 3kg/200 l air. Setiap tanaman diberikan 200cc. KCl juga diberikan setiap ahad dengan volume 200cc. Pupuk komplemen berupa TNF diberikan dengan dosis 10liter/ ha. KNO3 yang dicampur dengan NPK diberikan pada umur 40hst dan 50hst sebanyak 10g—20g/l dengan volume 200cc. Pupuk itu diberikan secara kocoran. Usahakan merata ke seluruh permukaan akar dan tidak mengenai pangkal batang. Liem Ming Hwe melaksanakan dua kali pemupukan. Pertama, sewaktu memupuk dasar. Ia memakai pupuk dengan patokan unsur N 2bagian , P 2bagian, K 1bagian. Pupuk itu dilarutkan dalam 200 liter air. Pupuk ini diberikan pada umur 15 hari. Lalu diberikan pupuk kocoran NPK sebanyak 5kg, ZA 3 kg, pupuk Kalmag 2 kg. Setiap pohon diberi 200ml. Pupuk itu diberikan sekitar batang. “Pasti manis,” jaminnya. Untuk tujuan memaniskan bisa dirancang dengan menurunkan pemberian N yang rendah. Sebaliknya pupuk dengan kandungan P, K, dan kalsium ditingkatkan. Dengan K tinggi, menambah daya tahan tanaman terhadap penyakit. N yang diberikan pun dalam bentuk nitrat. Yang baik yaitu berbentuk kalium nitrat.

Hama dan penyakit Pada Melon
Menurut Final Prajnanta, mengatasi hama dan penyakit faktor utama untuk menghasilkan melon manis. Buah manis tidak akan dihasilkan jikalau daunnya gundul. Sebagai buah introduksi, melon cukup didoyani hama dan penyakit. Jarang ada tanaman melon yang daunnya bisa utuh. Padahal daun utuh amat berperan dalam proses fotosintesis. Bila berlangsung baik, buah pun akan manis. Karena itu penyemprotan pestisida sangat perlu dilakukan.

Jenis Melon Varietas Manis yang wajib anda ketahui

Jenis Melon Varietas Manis yang wajib anda ketahui

Untuk menghasilkan melon berkualitas selain faktor teknik bercocok tanam melon yang tepat baik secara konvensional maupun Cara menanam melon supaya besar dan manis dan artikel kali ini yaitu salah satu cara semoga melon besar dan manis tentunya perlu menanam varietas yang manis pula bukan. Selain manis faktor lain dikala anda menentukan akan menanam melon perlu diperhatikan juga ukuran buah, lama panen, aroma dan ketahanan terhadap hama dan penyakit. Berikut ini Contoh jenis melon varietas yang manis dan faktor-faktor penunjangnya sehingga anda tidak salah memilih bibit melon. 

1. Sky Rocket
melon varietas Sky Rocket

Jenis melon ini paling banyak ditanam petani. Saking dominannya sehingga identik dengan melon. Varietas ini paling cocok dengan iklim Indonesia. Buahnya manis, daging tebal, dan tahan penyakit.

2. Action 434
melon varietas Action 434

Melon ini telah beredar pada 1993. Bila sky rocket sedang surut, jenis inilah yang menggantikan. Penampilannya seolah-olah sky rocket. Net (jaring) mudah terbentuk dan tebal merata. Buah besar 2kg— 4kg, berdaging manis, dan tahan penyimpanan. Tanaman tahan penyakit layu, downy mildew, powdery mildew, serta lalat buah. Umur panen 60hari.

3. New Action
Varietas ini masih amat gres sehingga belum banyak di pasaran. Kelebihannya, buah telah manis dikala umur 50hst. Jaringnya pun telah terbentuk sempurna. Oleh alasannya itu, jika terserang hama dan penyakit sehingga mati pada umur itu, buah dapat dipanen dan dipasarkan. Umur panen bergotong-royong 60hst—65hst.

4. Aroma 519
Varietas introduksi ini juga seolah-olah sky rocket. Net mudah terbentuk, daging tebal, dan merata. Aroma sangat berpengaruh dan harum sehingga diberi nama Aroma. Daging buah tebal, sangat manis, dan kuning kehijauan. Ia tahan terhadap downy mildew dan powdery mildew. Buah tahan pengangkutan.

5. Early Dew
melon varietas Early Dew

Jenis ini dapat dipanen pada umur 60hst. Pembentukan buah mudah, hasil panen tinggi dengan bobot buah 2,5kg—3,0kg. Rasa sangat manis dengan tingkat kemanisan 14%. Ia toleran terhadap penyakit downy mildew dan fusarium.

6. Golden melon

jenis melon varietas Golden

Si mungil ini lagi ramai ditanam untuk tujuan pasar premium. Dengan sosok kuning ia tampak langsung di antara melon biasa. Dagingnya putih kekuningan amat manis.

7. Dorado
jenis melon varietas Dorado

Buahnya yang kuning keemasan mudah terbentuk. Ukuran besar (2kg—2,5kg)/buah. Daging putih, tebal, amat lembut, berair, manis dengan tingkat kemanisan13%. Aroma tidak tajam. Daya simpannya lama, mencapai 20hari dan berpengaruh diangkut. Varietas ini masa panennya 65hst—70hst.

8. Emerald Jewel

jenis melon varietas Emerald Jewel

Sosok melon ini sama dengan sky rocket. Bedanya, ukurannya besar dengan bobot mencapai 5,5kg, atau rata-rata 3kg—4kg. Daging buah putih. Rasanya manis dengan tingkat kemanisan 14%—15%. Melon ini dipanen pada 70hst.

9. Eagle
Ia menonjol alasannya kulitnya kuning keemasan. Bobot sekitar 3kg. Dagingnya putih dengan tingkat kemanisan 15%—17%. Pembentukan buah gampang. Ia tahan fusarium. Sayang umur panen 80hst.

Baca Juga : Cara menanam melon Sistem Hidroponik
10. Super salmon
Kulitnya halus, mulus, dan berwarna krem. Bobotnya 1,5—2kg. Bentuk oval. Daging oranye, lembut, manis, dan aroma berpengaruh khas melon. Waktu panen 60hst—65hst. 

Selain jenis di atas masih ada varietas khusus pasar premium. Misalnya Golden honey, Prime honey, Sweet crunchy, Pearl honey, Honey sweet, dan Superior sweet. Anda tinggal memilih varietas dan sesuaikan pasar yang diincar.

Budidaya melon hidroponik sistem NFT tetap manis ketika isu terkini hujan

Budidaya melon hidroponik sistem NFT

Budidaya melon hidrponik bisa dilakukan dengan aneka macam sistem baik itu sederhana, nft, sumbu, wick dan lain-lain. Budidaya melon hidroponik kali ini membahas bagaimana dengan sistem nft bisa menghasilkan buah yang manis walau pada ketika musim hujan sekalipun. Dan ini telah berhasil dilakukan oleh supriyadi yang menanam melon golden hidronik yang menghasilkan buah yang manis dengan kemanisan 15° briks pada ketika musim hujan. Supriyadi bisa memanen 3 ton melon Cucumis melo dari lahan 1000 m². Setelah memanen, pekebun di Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, lantas memotong melon golden itu dan mengambil sedikit daging buah di adegan dalam. Ia meletakkan cairan daging buah melon di refraktometer, alat uji kadar kemanisan. Senyumnya merekah ketika melihat angka di refraktometer mengambarkan angka 15° briks. Padahal, tingkat kemanisan melon golden ketika musim hujan hanya berkisar 11—12° briks. Tak heran jikalau melon produksinya selalu laku terjual sebelum dibawa keluar kebun. “Rasanya manis dan teksturnya lebih krispi,” ujar Yuli, konsumen melon produksi Supriyadi. Kunci keberhasilan Supriyadi membudidayakan melon ketika musim hujan itu yaitu budidaya hidroponik.

Melon Hidroponik Sistem Nft tanpa atap

Sejak 2013 Supriyadi membudidayakan melon dengan sistem hidroponik Nutrient Film Technique (NFT). Dengan sistem hidroponik kita bisa mengatur nutrisi yang akan diberikan sehingga kadar kemanisan tetap terjaga. Sejatinya penanaman melon dengan sistem NFT bukanlah hal baru. E S Lim dari Departemen Agronomi dan Hortikultura, Universitas Pertanian Malaysia, Selangor, Malaysia meriset budidaya melon dengan sistem NFT pada tahun 1985.

Dalam risetnya Lim menyebutkan melon yang budidaya dengan sistem NFT bobot rata-ratanya mencapai 1,2 kg dengan kemanisan 120 briks. Meski sudah lama, lazimnya sistem itu dilakukan di dalam greenhouse. Namun, Supriyadi justru memilih membudidayakan melon tanpa greenhouse. “Umumnya budidaya melon hidroponik yang dilakukan tanpa atap menggunakan sistem tetes atau drip vertigation,” ujar Ir Yos Sutiyoso, pakar hidroponik di Jakarta.

Itu karena biaya investasi budidaya melon NFT tergolong tinggi. Untuk satu lubang tanam Supriyadi merogoh kocek Rp40.000 atau setara Rp80-juta untuk luasan 1000 m2. “Investasi itu break even point setelah 3 kali panen,” ujar Supriyadi. Satu periode tanam membutuhkan waktu 65 hari. Artinya investasi dapat kembali kurang dari setahun. Itu karena melon hidroponik memiliki daya jual tinggi.

“Harganya bisa 2—3 kali lipat dari melon konvensional,” katanya. Menurut Agus Riswanto, pekebun melon hidroponik di Batang, budidaya melon dengan sistem NFT tergolong sulit dan menuntut ekstra cermat, terutama dalam mengontrol nilai Electro Conductivity (EC). Nilai EC sangat menentukan pertumbuhan tanaman. Nilai EC akan berubah jikalau air hujan masuk ke talang dan tangki nutrisi.

Oleh alasannya itu, ketika hujan turun Agus harus segera menutup keran nutrisi supaya air hujan tidak masuk ke drum penampung. Keran gres dibuka kembali ketika hujan berhenti. Pria 35 tahun yang juga merancang dan mengelola kebun milik Supriyadi itu juga harus rutin mengecek drum penampung nutrisi. Musababnya, jikalau nutrisi tidak mengalir atau tersumbat lebih dari 3 jam, tanaman akan mati.
Untuk instalasi, Agus memilih menggunakan talang sepanjang 20 m yang disangga baja ringan. “Dengan menggunakan talang, nutrisi tetap dapat mengalir se-tipis film ibarat prinsip dasarnya,” ujarnya. Total jenderal lubang tanam di kebun melon yang berjarak 17 km dari alun alun Kota Batang itu mencapai 4.000 lubang. Namun, hanya separuhnya yang digunakan untuk budidaya melon. Sisanya digunakan untuk menanam selada. Jarak antar lubang tanam yaitu 50 cm x 60 cm.

Seperti budidaya melon konvensional, pada melon hidroponik sistem NFT pun pekebun membutuhkan ajir atau penyangga kawasan merambatnya daun. Agus memilih tali plastik berwarna biru sebagai media untuk merambat. Tali rafia itu diikatkan pada batang bambu yang dipasang di samping setiap talang. Panjang tali berkisar 1,8—2 m. “Itu karena tinggi tanaman rata-rata 80 cm,” katanya.

Ia membentangkan dan mengikatkan tali ke tali yang melintang pada rangkai bambu. Agar tanaman tidak roboh Agus hanya mempertahankan 1 buah per tanaman. Ia pun sangat ketat dalam pengaturan nutrisi. “Nutrisi yaitu kunci utama dalam budidaya hidroponik,” katanya. Ia menampung nutrisi pada sebuah drum penampung berkapasitas 1.000 liter. Kapasitas itu dapat mengairi 2.000 lubang tanam dengan debit 2 liter per menit.

Dengan begitu 3—5 mm akar tanaman dapat terendam nutrisi sepanjang hari. Menurut ayah 2 anak itu, kebutuhan nutrisi berbeda-beda disetiap fase pertumbuhan. Pada masa penanaman awal atau umur 0—7 hari setelah semai kebutuhan nutrisinya hanya 400 ppm. Kebutuhan itu akan terus meningkat sampai masa berbuah pada umur 36—65 hari. Kebutuhan nutrisi pada fase itu mencapai 1.200—1.400 ppm.

Baca juga :

Sinar matahari

Pengaturan nutrisi yang sempurna itulah yang membuat melon dari kebun Supriyadi tetap manis ketika musim hujan. Meski begitu Supriyadi mengakui tetap ada sedikit perbedaan tingkat kemanisan dengan buah yang diproduksi ketika musim kemarau. “Perbedaannya hanya 1—2 briks ,” ujarnya. Menurut Ir. Yos Sutiyoso, kadar kemanisan melon pada musim hujan cenderung menurun. “Hal itu disebabkan kurangnya intensitas cahaya dan tingginya kadar air pada buah,” ujar Yos.

Selain itu, penyebab turunnya kadar kemanisan juga disebabkan oleh kurangnya kandungan kalium pada nutrisi yang diberikan. Itu sebabnya Agus tak pernah luput menambah volume kalium pada campuran nutrisi. Dengan melon tetap manis meski penanaman berlangsung pada musim hujan.